Senin, 20 Desember 2010

Bencana Letusan Gunung Api di Indonesia

Di tahun 2010 ini Indonesia kembali ditimpa bencana, yaitu meletusnya gunung merapi yang terjadi pada tanggal 26 oktober 2010 dan 1 november 2010.
Awan panas dan lahar meluluh lantahkan semua yang ada di kaki gunung merapi. Korban tewas bencana Gunung Merapi yang tercatat sampai hari Kamis (11/11/2010) mencapai 198 orang. Sedangkan 303.233 warga Merapi menjadi pengungsi. Ini tentu merupakan salah satu bencana besar yang diakibatkan oleh meletusnya sebuah gunung berapi.

Dengan kejadian meletusnya gunung merapi kita pun seakan diselimuti ketakutan dan sekaligus diingatkan letusan - letusan dahsyat yang pernah terjadi sebelumya. Tercatat dalam sejarah geografi indonesia, ada 3 letusan dahsyat yang pernah terjadi dan memakan banyak korban. 3 gunung api dengan letusan dahsyat itu adalah letusan gunung api Toba ( 74.000 tahun yang lalu ), gunung api tambora ( 1815 ), dan gunung api krakatau ( 1883 ).

Sejarah menyebutkan letusan yang paling dahsyat adalah letusan gunung api Toba yang terjadi 74.000 tahun yang lalu. Volume letusan gunung ini bahkan mencapai 2.800 Km kubik !!!! Apabila letusan toba itu terjadi sekarang maka diperkirakan 40 - 50 % populasi manusia akan menjadi korban ( sekitar 3 milyar jiwa ) dan era manusia pun akan mendekati kepunahan. Suhu bumi pun akan turun sampai 9.4°C di bawah normal pada tahun pertama letusan Toba. Dan sepuluh tahun setelah letusan suhu akan turun sampai 1.8°C di bawah normal. Dan yang paling mengerikan adalah saat letusan Toba terjadi hanya ada 10.000 orang yang selamat di seluruh dunia. Bayangkan seperti apa letusan yang terjadi pada saat itu.

Akibat letusan ini pun terbentuklah sebuah kaldera raksasa yang sekarang kita kenal dengan sebutan Danau Toba. Mengerikan bukan.

Letusan terbesar kedua yang pernah terjadi di tanah air ini yaitu letusan dari gunung api Tambora. Sebenarnya berdasarkan penelitian, Tambora pernah meletus sebanyak 3 kali, tetapi tidak diketahui seberapa besar letusan tersebut. Ketiga letusan tersebut terjadi pada tahun 3910 SM, 3050 SM, dan 740 SM. Setelah letusan itu, gunung ini tidur selama beberapa abad. Barulah pada abad ke 19 gunung ini "terbangun".

Pada tahun 1812, Tambora muulai bergemuruh dan menghasilkan awan hitam. 3 tahun berikutnya, tepatnya pada 5 April 1815, erupsi terjadi, diikuti dengan suara gemuruh yang terdengar hingga Ternate (1400 km dari Tambora). 6 April 1815, abu gunung Tambora mencapai Jawa Timur.
Puncaknya pada jam 7:00 malam tanggal 10 April 1815, Tambora meletus dengan dahsyat. Volume letusan bahkan mencapai 50 Km kubik !! Batuan apung dengan diameter 20 cm mulai menghujani daerah sekitar Tambora. Abu letusan tersebut mencapai Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Letusan ini masuk dalam skala 7 VEI, dan diklaim merupakan letusan terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Sebelum letusan, gunung Tambora memiliki tinggi 4300 meter, dan merupakan puncak tertinggi di Indonesia. Setelah letusan, tinggi Tambora menjadi “hanya” 2900 meter.

Sebagian besar abu letusan Tambora jatuh kembali ke bumi, menghujani daerah sekitar dan menghancurkan desa Tambora. Namun, sebagian abu tidak jatuh dan dibawa angin mengelilingi bumi.

Abu tersebut menghalangi sinar matahari yang hendak masuk ke bumi. Alhasil, panas dari sinar matahari tersebut tidak mencapai bumi, sehingga suhu di bumi turun. Tahun 1816 pun dikenal dunia sebagai ‘tahun tanpa musim panas’. Di seluruh dunia terjadi gagal panen karena banyak tanaman pokok seperti padi dan gandum mati. Wabah kelaparan pun terjadi dimana-mana.

Saat letusan ini terjadi sudah berdiri sebuah kerajaan Bima yang terletak di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dan manusia sudah memasuki era bermasyarakat. Sehingga korban tewas mencapai 70.000 jiwa akibat dampak langsung dan 400.000 tewas akibat dampak tidak langsung !!

Dan letusan dahsyat yang ketiga datang dari gunung Krakatau. Gunung yang meletus pada tahun 1883 ini memang sangat terkenal dibandingkan dengan dua letusan diatas. Ini dikarenakan letusan ini terjadi disaat manusia mulai memasuki era modern. Sejarah mencatat bahwa Krakatau pernah meletus pada tahun 416, 535, 850, 950, 1050, 1150, 1320, and 1530 dan 1680 Masehi. Letusan Krakatau pada tahun 535 dicurigai sebagai penyebab terjadinya perubahan iklim pada tahun 535-536.

Beberapa waktu sebelum tahun 1883, aktivitas vulkanis di gunung Krakatau mulai meningkat, dengan ditandai oleh serangkaian letusan.

20 mei 1883, Krakatau mulai meletus. Kali ini Krakatau mengeluarkan abu yang mencapai ketinggian 6 km. Suara letusan dapat terdengar hingga ke Jakarta (atau New Batavia) yang berjarak 160 km dari Krakatau. Krakatau kemudian “tidur” kembali pada akhir Mei hingga pertengahan Juni.

Letusan terjadi lagi pada 16 Juni, dimana Krakatau mengeluarkan awan hitam yang menutupi pulau selama 5 hari. Pada 25 Agustus, Krakatau mulai menunjukkan tanda akan meletus lagi.

Pada 26 Agustus jam 13:00, Krakatau meletus dan mengeluarkan abu yang mencapai ketinggian 27 km. Tsunami yang tergolong kecil melanda pulau Jawa dan Sumatera seiring dengan letusan ini.

Puncaknya, pada tanggal 27 Agustus 1883, terjadi 4 letusan pada pukul 05:43, 06:44, 10:02, dan 10:41 waktu setempat. Suara letusan krakatau dapat terdengar hingga jarak 4.800 km. Letusan ini juga diikuti dengan tsunami yang dikatakan mencapai 30 meter tingginya.

Dalam skala VEI (Volvanic Explosity Index atau Indeks Letusan Gunung Berapi), letusan Krakatau mencapai angka 6 dari maksimal 8. Letusan ini setara dengan 200 megaton TNT, atau 13000 kali lebih kuat dibandingkan dengan bom atom yang meledak di Hiroshima.
Letusan Krakatau menghancurkan 165 kota dan desa di Jawa dan Sumatera, menewaskan sekitar 36.417 orang, sebagian besar karena tsunami. Letusan ini juga menghancurkan 2/3 pulau Krakatau.

sumber :
- http://mynameisrizky.blogspot.com/2010/11/tiga-letusan-gunung-berapi-terbesar-di.html

- http://blognyajose.blogspot.com/2010/04/letusan-gunung-berapi-terbesar-di.html
- http://news.solowebspace.com/update-jumlah-korban-letusan-gunung-merapi.html

Sabtu, 13 November 2010

e - book Java Web Programming

buat yang pengen belajar web programming dengan java silahkan download tutorialnya disini ..... ^^

e - book Jeni Java Programming

buat temen2 yang mo download tutorial Java silahkan klik disni ..... :)

Kamis, 11 November 2010


================================


1.

KelasKendaraanSuper.java

class KelasKendaraanSuper{
pulbic void methodAsli(){
string roda;
string stang;
string sadel;
System.out.println("Method milik KelasKendaraanSuper jalan");
}
public static void jalankan (String[]args){
KelasKendaraanSuper oks=new KelasKendaraanSuper();
oks.methodAsli();
}
void rem (String[]args){
KelasKendaraanSuper oks=new KelasKendaraanSuper();
oks.methodAsli();
}
}

SubKelasMotor.java

class SubKelasMotor extends KelasKendaranSuper{
public void methodAsli(){
System.out.println("method overrided jalan");
}
public void methodJumping(){
roda=2;
System.out.println("kendaraan ber-roda "+roda)
Super.methodAsli();
}
public static void main(String[]args){
Subkelas osk=new SubKelas();
osk.methodASli();
osk.merhodJumping();
}
}


SubKelasMobil.java

class SubKelasMobil extends KelasKendaranSuper{
public void methodAsli(){
System.out.println("method overrided jalan");
}
public void methodMundur(){
roda=4;
System.out.println("kendaraan ber-roda "+roda)
Super.methodAsli();
}
public static void main(String[]args){
Subkelas osk=new SubKelas();
osk.methodASli();
osk.merhodMundur();
}
}

2.

Lingkaran.java

public class Lingkaran{
private double jari; //attribute yang di hide
private double PI;
public Kubus(){

jari=0;
PI = 3.14;
}
private double luas(double s){//encapsulation
return PI*jari*jari;
}
public void setJari(double jari){
this.jari=jari;
}
public double getJari(){
return jari;
}
Public double getLuas(){
return luas(jari);
}
}

Selasa, 09 November 2010

Tulisan Non Formal ( puisi )

Negeri Yang Menangis

Dulu ada sebuah negeri
padangnya luas, tanahnya subur
langitnya cerah tiada panas lagi mendung
hutannya hijau lebat dan berbukit
udaranya sejuk menyegarkan
air nya dingin mengalir dari hulu hingga hilir

kini semua itu hanya cerita..
negeri yang indah jadi wahana lumpur
yang tenggelamkan suka cita dan bahagia
merapi yang asri jadi seonggoh monster yang menakutkan
menghujani mereka dengan panas dan amarah

tak ada lagi tanah....
semuanya lumpur.....
tak ada lagi langit cerah...
semuanya debu dan sulfur....

udara yang dulu sejuk jadi api yang memanggang paru paru
air yang dulu segar jadi lava beku dan lumpur...
hutan yang dulu rimba jadi padang savana yang tandus
menyisakan air mata yang menguap
dan turun ke bumi menjadi abu..

negeri yang dulu indah mempesona
kini jadi negeri yang merana
tak ada lagi sebersit senyum
hanya meninggalkan derai air mata di pipi yang ranum...

Senin, 08 November 2010

Tulisan Formal ( Pidato Narkoba )

Yth. Kepala Kelurahan Penggilingan
Yth. Ketua Rukun Warga 06
Yth. Ketua Rukun Tetangga 008
beserta staff dan jajaranya.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pertama saya ucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunianya karena atas nikmat dan karunianya tersebut saya bisa berdiri dihadapan hadirin sekalian.
Dalam rangka membangun jiwa muda yang sehat dan generasi penerus yang cerdas maka saya mengajak kita semua untuk memperhatikan tingkah laku dan pergaulan dari putra putri kita. Banyak pada zaman sekarang ini putra putri kita sering tidak sadarkan diri dengan pergaulan yang dilakukannya. Terkadang mereka terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik akibatnya banyak diantara mereka yang menjadi pengguna narkoba.
Keberadaan narkoba di dalam pergaulan putra putri kita seharusnya tidak dapat ditoleransi sedikit pun karena dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan narkoba sangatlah besar. Dari beberapa penelitian ternyata penyalahgunaan narkoba dapat merusak jaringan sel syaraf otak dan juga organ - organ penting lainnya yang dapat menyebabkan kematian. Tentu kita tidak mau jika generasi muda bangsa ini rusak akibat narkoba. Kerusakan generasi muda sama saja dengan kehancuran masa depan bangsa ini. Oleh karena itu dengan memperhatikan dan menjaga putra putri kita dari pergaulan yang tidak baik akan sangat membantu untuk menjauhkan putra putri kita dari ancaman narkoba. Penjelasan tentang dampak negatif yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba juga penting untuk diutarakan kepada putra putri kita agar mereka tau akibat dari penggunaan narkoba.
Sekali lagi saya himbau kepada hadirin sekalian untuk menjaga putra putri kita dan juga memperhatikan lingkungan sekitar jikalau ada oknum - oknum tertentu yang melakukan peredaran narkoba untuk segera dilaporkan kepada pihak yang berwenang.
Sekian pidato dari saya semoga dapat menjadi perhatian yang serius untuk hadirin dan seluruh elemen masyarakat.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Minggu, 10 Oktober 2010

Bahasa Pemrograman PHP

Php merupakan singkatan rekursif (akronim berulang ) dari PHP Hypertext Processor. Php adalah bahasa pemrograman script berbasis web yang digunakan untuk membuat web engine atau processor engine dari sebuah aplikasi web. Php dapat berdiri sendiri atau dapat juga dimasukkan kedalam script HTML. Php juga merupakan bahasa pemrograman web yang bekerja disisi sever (server side scripting ) yang mampu melakukan koneksi ke database dimana hal itu tidak dapat dilakukan oleh script html biasa.

Untuk download tutorial lengkapnya klik disini

Kamis, 07 Oktober 2010

TUGAS PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK ( PBO )

NAMA : AHMAD AKBAR FADILAH
NPM : 10108125
KELAS : 3 KA 16

Jawablah soal-soal berikut ini :

1. Sebutkan komponen2 yang terdapat dalam Java Development Kit ?
2. Apa yang dimaksud dengan token dan identifier ?
3. Sebutkan kegunaan dari operator, separator, keyword break, dan keyword continue ?
4. Buatlah program yang menampilkan tulisan : "Belajar java memang mudah jika dilakukan dengan tekun"
5. Buatlah contoh program lain yang menggunakan keyword break dan keyword continue ?

JAWAB

1. Komponen JDK antara lain compiler(javac), interpreter(java) disebut juga
java virtual machine atau java runtime environment, applet viewer(appletviewer),
debugger(jdb), java class library(jcl), header dan stub generator(javah), dan yang
penting yaitu java documentation(javadoc).

2. Dalam Java atau bahasa pemrograman yang lain dikenal istilah Token. Token
adalah elemen terkecil di program yang masih memiliki arti. Ada 5 token dalam
bahasa Java yaitu identifier, keyword, literal dan tipe data, operator, serta
separator.

Identifier adalah token yang merepresentasikan nama sesuatu. Sesuatu
tersebut adalah variabel, atau konstanta, atau method, atau kelas, atau package,
atau interface.

3. Operator berguna untuk melakukan komputasi terhadap satu/dua data objek.
Separator berguna untuk menginformasikan kepada compiler java mengenai adanya kelompok kode program.
keyword break berguna untuk keluar dari kendali percabangan switch dan untuk keluar dari kendali perulangan.
keyword continue berguna untuk segera melompat ke perulangan berikutnya.

4.class Latihan1 {
public static void main(String args[]) {
System.out.println("Belajar java memang mudah jika dilakukan dengan tekun");
}
}
5.public class contohBreak {
public static void main(String args[]) {
char i = 'a';
do {
i++;
System.out.println(i);
if (i=='g') break; // Jika i bernilai g maka perulangan
} while (i <= 'p') // Do While dihentikan
}
}

public class contohContinue {
public static void main(String args[]) {
char i = 'a';
do {
i++;
if (i=='e') continue; //Jika i bernilai e maka perulangan meloncat ke yg selanjutnya
System.out.println(i);
if (i=='g') break; // Jika i bernilai g maka perulangan
} while (i <= 'p') // Do While dihentikan
}
}

Jumat, 01 Oktober 2010

BAB II RAGAM DAN LARAS BAHASA

2.1 Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku. Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yaitu (1) ragam bahasa lisan, (2) ragam bahasa tulis. Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam bahasa lisan. Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjdi sistem bahasa yang memiliki seperangkat kaidah yang tidak identik benar, meskipun ada pula kesamaannya. Meskipun ada keberimpitan aspek tata bahasa dan kosa kata, masing-masing memiliki seperangkat kaidah yang berbeda satu dari yang lain.

Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang alih-alih disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata baasa Indonesia ragam baku atau kosa kata bahasa Indonesia baku adalah kosa kata baku bahasa Indonesia, yang memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi di dalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak tertutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan. Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed., 1968; Spradley, 1980).

Menurut Felicia (2001 : 8), ragam bahasa dibagi berdasarkan :

1. Media pengantarnya atau sarananya, yang terdiri atas :
a. Ragam lisan.
b. Ragam tulis.

Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah; dan ragam lisan yang nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman, di pasar, atau dalam kesempatan nonformal lainnya. Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam tulis yang standar kita temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.

2.1.1 Berdasarkan situasi dan pemakaian

Ragam bahasa baku dapat berupa : (1) ragam bahasa baku tulis dan (2) ragam bahasa baku lisan. Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.


Contoh perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata) :
1. Tata Bahasa
(Bentuk kata, Tata Bahasa, Struktur Kalimat, Kosa Kata)
a. Ragam bahasa lisan :

Nia sedang baca surat kabar

Ari mau nulis surat

Tapi kau tak boleh nolak lamaran itu.

Mereka tinggal di Menteng.

Jalan layang itu untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.

Saya akan tanyakan soal itu

b. Ragam bahasa Tulis :
Nia sedang membaca surat kabar

Ari mau menulis surat

Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.

Mereka bertempat tinggal di Menteng

Jalan layang itu dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.

Akan saya tanyakan soal itu.

2. Kosa kata Contoh ragam lisan dan tulis berdasarkan kosa kata :

a. Ragam Lisan

Ariani bilang kalau kita harus belajar

Kita harus bikin karya tulis

Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak

b. Ragam Tulis

Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar

Kita harus membuat karya tulis.

Rasanya masih terlalu muda bagi saya, Pak.

2.2 Laras Bahasa

Laras bahasa
adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan yang jelas di antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para ahli linguistik Salah satu model pembagian laras bahasa yang paling terkemuka diajukan oleh Joos (1961) yang membagi lima laras bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu (1) beku (frozen), (2) resmi (formal), (3) konsultatif (consultative), (4) santai (casual), dan (5) akrab (intimate).

Ragam beku digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan. Ragam resmi digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato resmi, rapat resmi, dan jurnal ilmiah. Ragam konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar. Ragam santai digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab. Ragam akrab digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.

Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya. Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar.

BAB I FUNGSI BAHASA

1.1 Pengertian Bahasa

Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.Sedangkan Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan.Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer. Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.

Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey (1986:12). Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Dengan demikian bahasa dapat diartikan sebagai berikut :
  1. suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
  2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalam pikiran orang lain
  3. suatu kesatuan sistem makna
  4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara bentuk dan makna.
  5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh: Perkataan, kalimat, dan lain-lain.)
  6. suatu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.
1.2 Fungsi bahasa

Menurut Mahmudah dan Ramlan (2007:2-3), fungsi bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat Indonesia. Bahasa juga menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah laku seseorang.

Gorys Keraf (2001:3-8) menyatakan bahwa ada empat fungsi bahasa, yaitu:

1. Alat untuk menyatakan ekspresi diri
Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita.

2. Alat komunikasi
Bahasa merupakan saluran perumusan maksud yang melahirkan perasaan dan memungkinkan adanya kerjasama antarindividu.

3. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa merupakan salah satu unsure kebudayaan yang memungkinkan manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman tersebut, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.

4. Alat mengadakan kontrol sosial
Bahasa merupakan alat yang dipergunakan dalam usaha mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain. Bahasa juga mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi suatu masyarakat.

Sabtu, 15 Mei 2010

STRUKTUR PASAR

I. PENGERTIAN PASAR
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar
barang (barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:

a. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:
1) pasar tradisional
2) pasar raya
3) pasar abstrak
4) pasar konkrit
5) toko swalayan
6) toko serba ada

b. Sedangkan berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya:
1) pasar ikan
2) pasar sayuran
3) pasar buah-buahan
4) pasar barang elektronik
5) pasar barang perhiasan
6) pasar bahan bangunan
7) bursa efek dan saham.

II. STRUKTUR PASAR
Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan
monopsoni).

III. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pengertian pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/ tidak terbatas.

Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah:
a. Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak.
b. Produk/barang yang diperdagangkan serba sama (homogen).
c. Konsumen memahami sepenuhnya keadaan pasar.
d. Tidak ada hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.
e. Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
f. Penjual atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).

III. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

a. Pasar Monopoli
Arti dari pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.

Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:
1) hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;
2) tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
3) produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan
4) tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan perusahaan.

Anda tentu bertanya mengapa terjadi pasar monopoli. Ada beberapa penyebab
terjadinya pasar monopoli, di antara penyebabnya adalah sebagai berikut:

1) Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.
2) Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.
3) Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4) Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau Bangka.
5) Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.

b. Pasar Oligopoli
Arti dari pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.

Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:
1) Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak (differentiated product), seperti air minuman aqua.
3) Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar.
4) Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.
Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral.

c. Pasar Duopoli
Arti pasar duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan.
Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.

d. Monopolistik
Arti dari pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.
Contoh: produk sabun yang memiliki keunggulan misalnya untuk kecantikan, kesehatan dan lain-lain.

Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:
1) Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
3) Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
4) Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
5) Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.

e. Pasar Monopsoni
Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.
Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.


UANG, BANK & PENCIPTAAN UANG

I. UANG
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.

Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini uang kartal— diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.

II. BANK
Bank (cara pengucapan: [Bang]) adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang . Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 Wikisource-logo.svg tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.

III. PENCIPTAAN UANG
PERUM PERURI atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk mencetak uang rupiah (baik uang kertas maupun uang logam) bagi Republik Indonesia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006. Selain mencetak uang rupiah Republik Indonesia, juga mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk cetakan kertas berharga non uang dan logam non uang.

PERUM PERURI atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk mencetak uang rupiah (baik uang kertas maupun uang logam) bagi Republik Indonesia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006. Selain mencetak uang rupiah Republik Indonesia, juga mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk cetakan kertas berharga non uang dan logam non uang.PERUM PERURI didirikan pada tanggal 15 September 1971, dan merupakan gabungan dari dua Perusahaan yaitu PN. Pertjetakan Kebajoran atau PN. PERKEBA, dan PN. Artha Yasa. Pendirian ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 60 tahun 1971, selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 25 tahun 1982, kemudian diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2000 dan disempurnakan untuk terakhir kalinya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2006 di atas, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI) diberikan tugas dan wewenang untuk mencetak lima produk unggulan, yakni uang Republik Indonesia yang meliputi uang kertas dan uang logam, paspor RI, pita cukai, meterai dan sertifikat tanah. Setiap produk yang dicetak oleh Perum Peruri mempunyai ciri khusus yang mengutamakan segi-segi pengamanan, mengingat dokumen tersebut merupakan dokumen negara yang sangat vital. Oleh karena itu, Perum Peruri selalu memfokuskan unsur-unsur sekuriti atau security feature pada setiap produk cetakannya.

Kamis, 22 April 2010

Perilaku Konsumen & Perilaku Produsen

1. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan suatu sikap atau perilaku yang diperlihatkan atau yang timbul dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menentukan atau memilih produk, jasa, dan ide-ide yang mereka harapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka.

1.1 Dimensi Perilaku Konsumen

Terdapat 3 dimensi utama yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli, yaitu :

1. Perbedaan Individu

2. Pengaruh Lingkungan

3. Proses Psikologi

Pada masing-masing dimensi, terdapat variabel-variabel dan subvariabel-subvariabel yang mempengaruhi.

1.1.1 Perbedaan Individu

Dimensi ini memiliki variabel sbb :

1. Sumber daya konsumen, merupakan faktor yang memberikan kemampuan konsumen untuk mengkonsumsi.

2. Motivasi dan Keterlibatan.

3. Pengetahuan (knowledge), merupakan informasi yang disimpan didalam ingatan. Pengukuran pengetahuan biasanya dikaitkan dengan suatu jenis produk yang dikonsumsi, seperti :

a. Pengetahuan tentang produk

b. Pengetahuan pembelian

c. Pengetahuan pemakaian

4. Sikap (attitude), merupakan suatu penilaian atau evaluasi dari seseorang yang dapat berwujud positif maupun negatif. Sikap dipengaruhi oleh :

a. Pengalaman (experience)

b. Media Masa (Mass Media)

c. Pengaruh Peribadi (Personal Influence)

5. Kepribadian, Nilai dan Gaya hidup

a. Kepribadian (personality), merupakan karakteristik psikologis yang merefleksikan bagaimana seseorang bereaksi terhadap lingkungannya.

b. Nilai (value)

c. Gaya Hidup (lifestyle), adalah pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang.

1.1.2 Pengaruh Lingkungan

Variabel-variabel dalam dimensi ini sbb :

1. Budaya (culture)

2. Kelas Sosial (social class)

3. Pengaruh Pribadi (persinal Influence)

4. Keluarga (family), merupakan suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengeruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Dalam keluarga, terdapat perilaku-perilaku seperti :

a. Initiator (pemberi ide)

b. Influencer (pemberi pengaruh)

c. Decider ( pengambil keputusan)

d. Buyer (pembeli)

e. User (pemakai)

5. Situasi (situation), merupakan pengaruh yang timbul dari faktor waktu dan tempat yang spesifik dimana faktor ini lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek.

1.1.3 Proses Psikologi

Proses psikologi terdiri dari pemrosesan informasi, proses belajar, dan perubahan sikap dan perilaku.

2. Perilaku Produsen

Produksi adalah menambah kegunaan suatu barang

Fungsi produksi, hubungan teknis antara factor produksi(C,R,T,L) dgn hasil produksi

Produksi dg menggunakan:

- 1 variabel & yg lain tetap

- 2 variabel, kombinasi 2 faktor produksi ditunjukkan dg kurva isocost dan isoquant

Keseimbangan Produsen

•Terjadi pada saat produsen mengkombinasikan dua factor produksi dengan memberikan output yg max.

•Keseimbangan dicapai dengan prinsip output max. atau minimalisasi biaya